Friday 6 March 2015

Membangun Sebuah Usaha Tailor Jasa Penjahit


Membangun Sebuah Usaha Tailor
Jasa Penjahit






  

Nama    Tri Budi Setiawan
NIM       14.11.8314

Lingkungan Bisnis

S1 Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKRTA


Abstrak
Meski sekarang sudah banyak produksi pakaian jadi, tetapi jasa jahitan tetap dibutuhkan konsumen. Mengapa demikian? Karena ada beberapa risiko pembelian baju jadi yang biasanya diterima oleh pembeli, antara lain:
Pakaian jadi biasanya dibuat dengan ukuran standar (S, M, L, dan XL). Meski model dan bahannya cukup bervariasi dan harganya pun lebih murah dibandingkan memakai jasa penjahit, tetapi tidak semua pakaian jadi pas dikenakan oleh konsumen. Terutama bagi orang-orang memiliki postur tubuh berbeda dengan standar orang pada umumnya, seperti terlalu kecil atau terlalu gemuk. Jasa jahitan akan tetap diburu oleh orang seperti ini.
Ada model dan bahan baju tertentu yang lebih enak kalau dipakai dari hasil jahitan biasa, daripada dalam bentuk pakaian jadi yang diproduksi pabrik. Misalnya pakaian adat, bahan brukat, kain tenun, dan lain-lain.
Contoh lainnya seperti pakaian jas, meski banyak ditemui di pasaran, tetapi kebanyakan ukurannya untuk orang dewasa yang tubuh standar.
Isi
A. Memulai Usaha
·         Beberapa tahap yang harus dilalui untuk memulai usaha menjahit, adalah sebagai berikut.
·         Mengasah skill di bidang jahit-menjahit. Sekarang banyak dibuka kursus menjahit dari tingkat dasar, menengah, lanjutan, hingga mahir. Bahkan untuk menjadi desainer pun ada sekolah khusus. Bila perlu, lengkapi terus skill dan keterampilan Anda dengan pengetahuan yang berkaitan dengan dunia menjahit.
·         Menyiapkan alat, seperti mesin jahit, mesin obras, gunting, meteran, penggaris, jarum, dan benang.
·         Mencari tempat usaha. Berbeda dengan usaha lain yang bisa dipasarkan dengan direct selling, untuk membuka jasa jahitan akan lebih baik bila mangkal di suatu tempat agar konsumen mudah mendatangi tempat tersebut. Memang, untuk mencari orderan bisa dari mulut ke mulut atau lewat teman-teman dekat, tetapi produksi tetap harus mangkal di suatu tempat. Cari tempat usaha yang jauh dari toko yang menjual pakaian jadi. Namun, kalau dekat toko bahan tidak masalah, mungkin malah bisa menarik konsumen dari pembeli bahan di sana.
·         Buat papan nama besar atau mencolok di depan toko agar mudah dikenali.
B. Hambatan Usaha
            Satu hal yang ditakutkan oleh pengusaha jasa apa pun, termasuk usaha jahitan baju, adalah ditinggalkan pelanggan. Banyak faktor mengapa seorang pengusaha jasa ditinggalkan oleh pelanggannya, bisa faktor dari dalam pengusaha itu sendiri (seperti kurang ramah, tidak tepat waktu, dan sebagainya) atau karena faktor luar (pesaing).
            Bagi pengusaha jasa jahitan baju, pesaing terberatnya adalah industri pakaian jadi yang menawarkan harga relatif murah. Sementara untuk menjahit baju, seorang konsumen harus membeli bahan dan menunggu beberapa waktu di tukang jahit langganan mereka. Apalagi kota Bandung yang terkenal sebagai kota 'Paris van Java', pakaian jadi dari merek terkenal sampai yang tidak ada merek banyak tersedia di pasar maupun outlet pakaian yang keberadaannya semakin menjamur di kota ini.
C. Strategi Usaha
            Untuk mampu bertahan dan bersaing dengan produk pakaian jadi memang bukan hal mudah, namun pengusaha jasa jahitan baju harus terus berinovasi agar tetap menghasilkan keuntungan, berikut cara inovasi yang dapat dilakukan untuk bertahan dalam persaingan.
·         Memberikan servis yang memuaskan
·         Tepat waktu. Kalau terpaksa telat sedang pelanggan sudah mengeluarkan biaya untuk transportasi, ada baiknya penjahit siap mengganti uang transport tersebut.
·         Memberi kesempatan fitting (diukur). Bila ada kekurangan (kebesaran atau kekecilan, ada yang terasa tidak nyaman di bagian tertentu) penjahit harus bersedia memperbaiki.
·         Memberi usulan desain baju. Tidak semua orang yang menjahitkan bajunya 'melek' mode. Kelebihan Anda dalam memberi pilihan model baju bisa menarik pelanggan untuk memakai jasa jahit Anda.
·         Melengkapi papan nama dengan kelebihan Anda. Misal, 'Ahli Jas Pria dan Wanita', 'Ahli Jahit Pakaian Pengantin', 'Ahli Jahit Pakaian Tradisional', dan lain-lain.
D. Analisis Usaha
Berapa modal awal yang bisa dipakai untuk membuka jasa jahitan? Mari kita sama-sama mencoba menganalisisnya.
Modal Awal:             
Mesin jahit                                                  Rp.  500.000,00
Mesin obras                                                 Rp.  400.000,00
Jumlah                                                        Rp. 900.000,00
Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 1.000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp 900.000,00 - Rp 1.000,00) : 4 = Rp 224.750,00 per tahun atau sama dengan Rp 18.729,00 per bulan.
Perlengkapan:
Gunting khusus jahitan
Rp. 40.000,00
Penggaris khusus jahitan
Rp. 10.000,00
Benang obras
Rp. 25.000,00
Benang jahit
Rp. 20.000,00
Jarum jahit
Rp. 5.000,00
Jumlah
Rp. 100.000,00


Perhitungan Laba/Rugi per Bulan
Pendapatan (15 stel @ Rp 100.000,00)
Rp. 1.500.000,00
Biaya-biaya:
Rp. 100.000,00
Biaya perlengkapan
Rp. 30.000,00
Biaya transportasi
Rp. 100.000,00
Biaya listrik, air, dan telepon
Rp. 18.729,00
Biaya penyusutan peralatan
Rp. 20.000,00
Biaya lain-Lain
Rp. 268.729,00
Jumlah biaya
Rp. 1.231.271,00

Beberapa harga di atas diambil untuk harga produk sebenarnya. Seperti mesin jahit, itu diambil harga yang sebenarnya sesuai dengan harga sekarang Bila dana kurang dari itu, mesin obras sementara bisa dihilangkan dari modal awal. Risikonya harus membawa bahan ke tempat obras. Tentu ini sedikit merepotkan dan mungkin menghambat penyelesaian pekerjaan.
Catatan: Analisa harga peralatan, perlengkapan, dan biaya-biaya lain wirausaha ataupun bisnis bisa berubah kapan saja seiring waktu, silahkan sesuaikan dengan analisa harga dan biaya-biaya lain di daerah anda.
E. Tahapan Perekrutan Tenaga Kerja
1. Ahli Pola
·         Mampu dan menguasai pola sesuai dengan ukuran yang diminta oleh konsumen.
·         Mampu dan menguasai teknik fitting dengan benar.
·         Mampu dan menguasai pola pakaian sesuai dengan perkembangan jaman.
·         Mampu berkomunikasi dengan baik.
2. Penjahit
·         Mampu dan menguasai menjahit dengan rapih.
·         Mampu mengerjakan pola jahitan yang diberikan oleh ahli pola.
3. Finishing
·         Mampu dan menguasai menyetrika dengan benar.
·         Mampu dan menguasai memasang kancing.
·         Mampu dan menguasai teknik som.
F. Pelayanan Setelah Transaksi

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan setelah melakukan transaksi, karena merupakan sebuah kepuasan dan kepercayaan bagi konsumen jika mendapatkan pelayanan setelah transaksi, seperti berikut.

1. Garansi
Pelayanan khusus setelah transaksi bagi konsumen yang merasa kurang puas setelah melakukan pemakaian baju/celana jika terdapat beberapa kekurangan dan merasa pakaian tidak pas ditubuh konsumen.
2. Berikan Banyak Pilihan
Biasanya konsumen senang jika diberikan banyak pilihan, dan pastikan ketersediaan barang sudah ready stock.
3. Pujilah Konsumen
Konsumen akan merasa sangat dihargai apabila si penjahit memiliki saran yang memuji konsumen dengan pilihan yang bagus. Contoh : “karena bentuk tubuh anda ramping, anda lebih cocok dengan ukuran agak mengetat dan bahan yang bagus adalah bahan X karena teksturnya halus dan lembut di tubuh”
4. Berpakaian Rapi dan Sopan
Biasanya konsumen akan melihat dari sisi penampilan para tukang jahit, jika penjahit menerima pembuatan jas namun penjahit hanya menggunakan penampilan yang tidak layak (seperti kaos oblong, kaos dalam) konsumen pun akan terlihat ragu atau bahkan tidak jadi memesan pakaian.
Dari hal-hal yang telah dijelaskan diatas mungkin ada beberapa upaya yang perlu dilakukan namun tidak tercantum pada poin-poin berikut, karena setiap penjahit memiliki kriteria dan peraturan masing-masing antara karyawan dan konsumen, namun hal-hal diatas merupakan upaya umum dalam melakukan bisnis tailor.

REFERENSI



0 comments :

Post a Comment