Membangun
Sebuah Usaha Tailor
Jasa
Penjahit
Nama
Tri
Budi Setiawan
NIM
14.11.8314
Lingkungan Bisnis
S1 Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKRTA
Abstrak
Meski sekarang
sudah banyak produksi pakaian jadi, tetapi jasa jahitan tetap dibutuhkan
konsumen. Mengapa demikian? Karena ada beberapa risiko pembelian baju jadi yang
biasanya diterima oleh pembeli, antara lain:
Pakaian jadi
biasanya dibuat dengan ukuran standar (S, M, L, dan XL). Meski model dan
bahannya cukup bervariasi dan harganya pun lebih murah dibandingkan memakai
jasa penjahit, tetapi tidak semua pakaian jadi pas dikenakan oleh konsumen.
Terutama bagi orang-orang memiliki postur tubuh berbeda dengan standar orang
pada umumnya, seperti terlalu kecil atau terlalu gemuk. Jasa jahitan akan tetap
diburu oleh orang seperti ini.
Ada model dan
bahan baju tertentu yang lebih enak kalau dipakai dari hasil jahitan biasa,
daripada dalam bentuk pakaian jadi yang diproduksi pabrik. Misalnya pakaian
adat, bahan brukat, kain tenun, dan lain-lain.
Contoh lainnya
seperti pakaian jas, meski banyak ditemui di pasaran, tetapi kebanyakan
ukurannya untuk orang dewasa yang tubuh standar.
Isi
A. Memulai Usaha
·
Beberapa tahap yang harus dilalui
untuk memulai usaha menjahit, adalah sebagai berikut.
·
Mengasah skill di bidang
jahit-menjahit. Sekarang banyak dibuka kursus menjahit dari tingkat dasar,
menengah, lanjutan, hingga mahir. Bahkan untuk menjadi desainer pun ada sekolah
khusus. Bila perlu, lengkapi terus skill dan keterampilan Anda dengan
pengetahuan yang berkaitan dengan dunia menjahit.
·
Menyiapkan alat, seperti mesin
jahit, mesin obras, gunting, meteran, penggaris, jarum, dan benang.
·
Mencari tempat usaha. Berbeda
dengan usaha lain yang bisa dipasarkan dengan direct selling, untuk membuka
jasa jahitan akan lebih baik bila mangkal di suatu tempat agar konsumen mudah
mendatangi tempat tersebut. Memang, untuk mencari orderan bisa dari mulut ke
mulut atau lewat teman-teman dekat, tetapi produksi tetap harus mangkal di
suatu tempat. Cari tempat usaha yang jauh dari toko yang menjual pakaian jadi. Namun,
kalau dekat toko bahan tidak masalah, mungkin malah bisa menarik konsumen dari
pembeli bahan di sana.
·
Buat papan nama besar atau
mencolok di depan toko agar mudah dikenali.
B. Hambatan Usaha
Satu
hal yang ditakutkan oleh pengusaha jasa apa pun, termasuk usaha jahitan baju,
adalah ditinggalkan pelanggan. Banyak faktor mengapa seorang pengusaha jasa
ditinggalkan oleh pelanggannya, bisa faktor dari dalam pengusaha itu sendiri
(seperti kurang ramah, tidak tepat waktu, dan sebagainya) atau karena faktor
luar (pesaing).
Bagi
pengusaha jasa jahitan baju, pesaing terberatnya adalah industri pakaian jadi
yang menawarkan harga relatif murah. Sementara untuk menjahit baju, seorang
konsumen harus membeli bahan dan menunggu beberapa waktu di tukang jahit
langganan mereka. Apalagi kota Bandung yang terkenal sebagai kota 'Paris van
Java', pakaian jadi dari merek terkenal sampai yang tidak ada merek banyak
tersedia di pasar maupun outlet pakaian yang keberadaannya semakin menjamur di
kota ini.
C. Strategi Usaha
Untuk
mampu bertahan dan bersaing dengan produk pakaian jadi memang bukan hal mudah,
namun pengusaha jasa jahitan baju harus terus berinovasi agar tetap
menghasilkan keuntungan, berikut cara inovasi yang dapat dilakukan untuk
bertahan dalam persaingan.
·
Memberikan servis yang memuaskan
·
Tepat waktu. Kalau terpaksa telat
sedang pelanggan sudah mengeluarkan biaya untuk transportasi, ada baiknya
penjahit siap mengganti uang transport tersebut.
·
Memberi kesempatan fitting
(diukur). Bila ada kekurangan (kebesaran atau kekecilan, ada yang terasa tidak
nyaman di bagian tertentu) penjahit harus bersedia memperbaiki.
·
Memberi usulan desain baju. Tidak
semua orang yang menjahitkan bajunya 'melek' mode. Kelebihan Anda dalam memberi
pilihan model baju bisa menarik pelanggan untuk memakai jasa jahit Anda.
·
Melengkapi papan nama dengan
kelebihan Anda. Misal, 'Ahli
Jas Pria dan Wanita', 'Ahli Jahit Pakaian Pengantin', 'Ahli Jahit Pakaian
Tradisional', dan lain-lain.
D. Analisis Usaha
Berapa modal awal yang bisa dipakai untuk
membuka jasa jahitan? Mari kita sama-sama mencoba menganalisisnya.
Modal
Awal:
Mesin jahit
Rp. 500.000,00
Mesin
obras Rp. 400.000,00
Jumlah Rp. 900.000,00
Peralatan mengalami penyusutan selama 4
tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 1.000,00 dengan menggunakan metode
penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per
tahun = (Rp 900.000,00 - Rp 1.000,00) : 4 = Rp 224.750,00 per tahun atau sama
dengan Rp 18.729,00 per bulan.
Perlengkapan:
Gunting khusus jahitan
|
Rp.
40.000,00
|
Penggaris khusus jahitan
|
Rp.
10.000,00
|
Benang obras
|
Rp.
25.000,00
|
Benang jahit
|
Rp.
20.000,00
|
Jarum jahit
|
Rp. 5.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 100.000,00
|
Perhitungan Laba/Rugi per Bulan
Pendapatan
(15 stel @ Rp 100.000,00)
|
Rp.
1.500.000,00
|
Biaya-biaya:
|
Rp.
100.000,00
|
Biaya perlengkapan
|
Rp.
30.000,00
|
Biaya transportasi
|
Rp.
100.000,00
|
Biaya listrik, air, dan telepon
|
Rp.
18.729,00
|
Biaya penyusutan peralatan
|
Rp.
20.000,00
|
Biaya lain-Lain
|
Rp. 268.729,00
|
Jumlah biaya
|
Rp. 1.231.271,00
|
Beberapa harga
di atas diambil untuk harga produk sebenarnya. Seperti mesin jahit, itu diambil
harga yang sebenarnya sesuai dengan harga sekarang Bila dana kurang dari itu,
mesin obras sementara bisa dihilangkan dari modal awal. Risikonya harus membawa
bahan ke tempat obras. Tentu ini sedikit merepotkan dan mungkin menghambat
penyelesaian pekerjaan.
Catatan: Analisa harga peralatan, perlengkapan, dan
biaya-biaya lain wirausaha ataupun bisnis bisa berubah kapan saja seiring
waktu, silahkan sesuaikan dengan analisa harga dan biaya-biaya lain di daerah
anda.
E. Tahapan
Perekrutan Tenaga Kerja
1. Ahli Pola
·
Mampu dan menguasai
pola sesuai dengan ukuran yang diminta oleh konsumen.
·
Mampu
dan menguasai teknik fitting dengan benar.
·
Mampu dan menguasai
pola pakaian sesuai dengan perkembangan jaman.
·
Mampu berkomunikasi
dengan baik.
2. Penjahit
·
Mampu dan menguasai
menjahit dengan rapih.
·
Mampu mengerjakan
pola jahitan yang diberikan oleh ahli pola.
3. Finishing
·
Mampu
dan menguasai menyetrika dengan benar.
·
Mampu dan menguasai
memasang kancing.
·
Mampu dan menguasai
teknik som.
F. Pelayanan
Setelah Transaksi
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan setelah melakukan
transaksi, karena merupakan sebuah kepuasan dan kepercayaan bagi konsumen jika
mendapatkan pelayanan setelah transaksi, seperti berikut.
1. Garansi
Pelayanan khusus setelah transaksi bagi konsumen yang
merasa kurang puas setelah melakukan pemakaian baju/celana jika terdapat
beberapa kekurangan dan merasa pakaian tidak pas ditubuh konsumen.
2. Berikan
Banyak Pilihan
Biasanya
konsumen senang jika diberikan banyak pilihan, dan pastikan ketersediaan barang
sudah ready stock.
3. Pujilah
Konsumen
Konsumen akan
merasa sangat dihargai apabila si penjahit memiliki saran yang memuji konsumen
dengan pilihan yang bagus. Contoh : “karena bentuk tubuh anda ramping, anda
lebih cocok dengan ukuran agak mengetat dan bahan yang bagus adalah bahan X
karena teksturnya halus dan lembut di tubuh”
4. Berpakaian
Rapi dan Sopan
Biasanya
konsumen akan melihat dari sisi penampilan para tukang jahit, jika penjahit
menerima pembuatan jas namun penjahit hanya menggunakan penampilan yang tidak
layak (seperti kaos oblong, kaos dalam) konsumen pun akan terlihat ragu atau
bahkan tidak jadi memesan pakaian.
Dari hal-hal yang telah dijelaskan diatas mungkin ada
beberapa upaya yang perlu dilakukan namun tidak tercantum pada poin-poin
berikut, karena setiap penjahit memiliki kriteria dan peraturan masing-masing
antara karyawan dan konsumen, namun hal-hal diatas merupakan upaya umum dalam
melakukan bisnis tailor.
REFERENSI